SoftBank membentuk JV kesehatan AI di Jepang dengan Tempus
Pendiri Grup SoftBank, Masayoshi Son, mengumumkan pada hari Kamis bahwa raksasa teknologi Jepang tersebut telah mendirikan sebuah usaha patungan di negara tersebut dengan perusahaan kesehatan teknologi berbasis di Chicago, Tempus. Bersama-sama, keduanya berencana untuk mengembangkan layanan medis personalisasi yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), dengan cara menganalisis data di Jepang dengan nama SB Tempus.
\n\nPerusahaan ini berencana untuk memulai dengan onkologi. Kanker tetap menjadi penyebab kematian terbesar di Jepang, menurut Son, yang ayahnya meninggal tahun lalu karena penyakit tersebut.
\n\nLangkah ini menegaskan fokus luas dan ambisius Son pada AI. Hari ini, selama konferensi pers mendadak, ia memberikan beberapa rincian tentang aplikasi yang lebih spesifik di dalamnya: industri medis.
\n\nHubungan SoftBank dengan Tempus sudah ada sebelum berita JV hari ini. SoftBank menginvestasikan $200 juta dalam Tempus pada bulan April, tepat sebelum penawaran saham perdana Tempus awal bulan ini. Tempus, yang pernah bernilai $8,1 miliar pada tahun 2022, berhasil mengumpulkan hampir $411 juta dengan valuasi lebih dari $6 miliar melalui penawaran saham perdana. Namun, valuasinya tidak bertahan: saat ini valuasi pasarnya adalah $4,5 miliar.
\n\nPerusahaan analisis data dan tes genom berbasis di Amerika Serikat ini didirikan oleh pengusaha sukses dan pendiri miliarder Groupon, Eric Lefkofsky, pada tahun 2015 setelah melihat bahwa dokter-dokter tidak mengandalkan data selama pengobatan istrinya yang menderita kanker payudara.
\n\nTempus bersaing dengan rekan-rekannya di industri termasuk Foundation Medicine, yang menggunakan big data untuk menganalisis tumor, dan Guardant Health, perusahaan bioteknologi yang menjual tes darah untuk melacak dan potensial mendeteksi kanker.
\n\nSB Tempus akan menjadi kendaraan bagi Tempus untuk membawa teknologi medis berbasis data mereka ke Jepang. Tempus akan "membangun kemampuan sekuensing klinis, mengorganisir data pasien, dan membangun bisnis data dunia nyata di Jepang," dan Son mengatakan SB Tempus akan menyediakan tes genom, agregasi data medis, dan analisis (data genomik, klinis, patologi, dan gambar), serta wawasan AI untuk perawatan dan terapi personalisasi.
\n\nKedua perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan dalam usaha ini. SoftBank dan Tempus, masing-masing, memiliki saham 50%, dengan SoftBank akan menyuntikkan 30 miliar yen, setara dengan sekitar $188 juta, kata Son di panggung saat konferensi media.
\n\nSB Tempus, yang akan memulai operasi pada bulan Agustus, akan menawarkan tiga layanan medis kepada rumah sakit menggunakan AI untuk menganalisis data medis personal paling awal dalam tahun ini, kata Son.
\n\nCara kerjanya: Perusahaan patungan ini akan mulai mengumpulkan dan menganalisis data genetik pasien dari rumah sakit dan universitas di Jepang. Data tersebut, yang akan mencakup informasi genomik, patologis, klinis, dan gambar foto, akan digunakan untuk melatih pola AI untuk pasien-pasien di Jepang. Perusahaan akan menyediakan data yang telah diproses kepada rumah sakit untuk digunakan secara klinis, dan penawaran AI akan menyarankan perawatan terbaik untuk pasien.
\n\nSon menyatakan bahwa di Jepang, hanya sekitar 1% pasien memiliki pengalaman dengan pengujian genomik. Sebagai perbandingan, sekitar 30% telah memiliki kesempatan untuk menjalani pengujian genomik di Amerika Serikat. Ia juga menyebutkan tujuan perusahaan untuk mencapai tingkat yang sama seperti di Amerika Serikat.
\n\nSelain memerangi kanker, rencananya adalah untuk berkembang ke penyakit lain, seperti neuropsikologi, radiologi, dan kardiologi.
\n\nPengumuman ini datang sekitar seminggu setelah CEO raksasa teknologi Jepang itu membuat penampilan publik khusus pada hari Jumat lalu dalam pertemuan tahunan grup.
\n\nSon mengatakan bahwa AI akan menjadi 10.000 kali lebih cerdas dari manusia dalam satu dekade dan menyusun visinya tentang dunia yang menampilkan Kecerdasan Buatan Super (ASI) dalam pertemuan itu. Ia juga menyebutkan bahwa investasi SoftBank sebelumnya hanyalah "pemanasan" untuk ambisinya menciptakan era AI.
\n\nSon mengulang bagaimana AI akan memberikan manfaat bagi manusia di berbagai sektor, menambahkan bahwa kedokteran adalah salah satu contohnya. SoftBank dilaporkan sebagai salah satu perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di Perplexity AI, perusahaan AI yang berbasis di Amerika Serikat, dengan valuasi $3 miliar, sesuai laporan Bloomberg hari ini. TechCrunch adalah yang pertama kali melaporkan putaran tersebut pada bulan April.)
\n\nSerangkaian kerugian di lengan investasi Vision Fund SoftBank memaksa mogul teknologi Jepang itu beralih ke "mode pertahanan," mengambil strategi investasi yang lebih konservatif. Sekarang sepertinya SoftBank, yang memiliki miliaran dolar dalam kas perangnya, siap untuk bekerja sepenuh tenaga untuk berinvestasi dalam bidang AI.
\n\n。